Thursday, October 18, 2007

TANGGUNGJAWAB MAHASISWA MUSLIM

Mahasiswa merupakan aset yang amat penting karena memiliki potensi yang besar sebagai agen perubahan. Mahasiswa sebagai segmen pemuda yang tercerahkan karena memiliki kemampuan intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang memiliki kemampuan berfikir sehingga dapat membezakan antara yang benar dan salah.
Sebagai sebahagian dari pemuda, mahasiswa juga memiliki karakter positif , idealis dan energik.Seharusnya mahasiswa tidak dicemari kepentingan peribadi,hawa nafsu dan mata duitan. Artinya mahasiswa masih bebas menempatkan diri pada posisi yang dianggap terbaik. . Sedangkan energik bererti pemuda biasanya siap sedia melakukan “kewajiban” yang dibebankan oleh suatu ideology manakala dia telah meyakini kebenaran ideology itu.
Dengan potensi itu, wajar jika pada setiap zaman mutakhir pemuda memegang peranan penting dalam perubahan kaumnya. Kita lihat kisah Ibrahim sebagai pembaharu, atau kisah pemudi kahfi (Q.S. 18: 9-26) yang masing-masing sanggup menerima kebenaran.

Terdapat ulama mutakhir ini menjelaskan bahawa pemuda memiliki 3 peranan:
1.Sebagai generai penerus (Q.S Ath Thur : 21); meneruskan nilai-nilai kebaikan yag ada pada suatu kaum.
2.Sebagai generasi pengganti (Q.S. Maidah : 54); menggantikan kaum yang memang sudah rosak dengan karakter mencintai dan dicintai Allah, lemah lembut kepada kaum mu’min, tegas kepada kaum kafir, dan tidak takut celaan orang yang mencela.
3.Sebagai generasi pembaharu (Q.S. Maryam : 42); memperbaiki dan memperbaharui kerosakan yang ada pada suatu kaum.
Islam adalah sebuah ideology yang memberikan energi besar bagi perubahan. Hal ini adalah karena karakter Islam yang syumul, mewarnai seluruh aspek kehidupn dan mengatur seluruh kehidupan manusia.
Berbicara tentang perubahan, tentunya akan menimbulkan pertanyaan mengapa harus ada perubahan? Kondisi saat ini sangat jauh dari realiti.Hendaklah disedari bahawa umat islam pada hari ini cukup jauh dengan islam. Contoh yang jelas terdapat di hadapan adalah pada moral masyarakat, misalnya korupsi yang menjadi kebiasaan atau adanya pergaulan bebas. Oleh karena itu tidak salah jika ada ulama yang mengatakan realiti hari ini sebagai jahiliyah moden.
Melakukan perubahan adalah perintah ajaran Islam, sebagaimana dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyatakan bahawa orang yang hari ini lebih baik dari kemarin adalah orang yang beruntung, orang yang hari ini sama dengan kemarin bererti orang yang tidak melakukan perubahan –apalagi membiarkan perubahan ke arah yang lebih buruk- bererti kita tidak termasuk orang yang beruntung. Juga di dalam Ali Imran:104 Allah memerintahkan agar ada kaum yang menyeru kepada kebaikan –sebagai sebuah perubahan.
Dengan mengetahui sedemikian hebat dan canggihnya usaha musuh-musuh Islam khususnya Yahudi di dalam memurtadkan atau minimal mensekulerkan kaum muslimin, dan hasil usaha mereka telah berjaya menusuki tubuh kaum muslimin.Timbul pertanyaan : Apakah suasana yang demikian parah tidak dapat diubah? Lalu siapakah yang mampu mengubah suasana tersebut? Dan bagaimana caranya?
Sudah menjadi sunatullah bahawa silih ganti kemenangan merupakan suatu kepastian yang akan terjadi. Maka perubahan menuju kejayaan Islam dan kaum muslimin bukanlah suatu hal yang mustahil. Yang paling bertanggungjawab terhadap kebangkitan Islam bukanlah orang lain tetapi umat Islam itu sendiri, khususnya para pemuda pemudi dan lebih khusus lagi para mahasiswa dan mahasiswi Islam.
Sejarah membuktikan unsur utama kearah kemenangan adalah generasi muda. Sejak zaman para nabi hingga sekarang para pemudalah yang menjadi penentu masa depan perubahan sesuatu ummah.
Para pemuda seharusnya menyedari bahawa inilah saat yang paling tepat untuk berubahseterusnya melakukan perubahan suasana umat islam .

Rasulullah bersabda: Gunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara yaitu :
1.Hidupmu sebelum matimu
2.Kesihatanmu sebelum sakitmu
3.Masa luangmu sebelum kesibukanmu
4.Masa mudamu sebelum masa tuamu
5.Masa kayamu sebelum masa miskinmu

Sebagai amaran memperingati terjaganya waktu muda maka perlu memperhatikan suatu riwayat tentang adanya pertanyaan penting di akhirat kelak khususnya kepada para pemuda yakni:
1.Umurnya, untuk apa ia habiskan?
2.Tentang masa mudanya, juga untuk apa ia manfaatkan?
3.Hartanya, darimana ia peroleh dan kemana ia infakkan (keluarkan)?
4.Ilmunya, apa yang telah ia lakukan dengan ilmunya itu?

Masa muda memang penuh keseronokan yang harus digunakan untuk mencapai kedewasaan, kematangan dan keperibadian Islami yang benar-benar jitu. Seorang pemuda yang banyak melakukan penyelewengan akhlak, pemikiran dan tugas-tugas dimanakah letaknya keindahan? Untuk itu Ia harus memperbaiki diri bersama Islam, bersama orang-orang soleh, yang bersama-sama meningkatkan kualiti akhlaknya, Ilmu, wawasan, amal, kekuatan fizikal dan mental.

0 ulasan:

 
Powered by Blogger | Printable Coupons